Setelah melalui rangkaian pembinaan karantina selama sepuluh hari, terhitung sejak 1 hingga 10 Agustus 2025, para peserta International Foundation Program (IFP) Beasiswa 1+4 Taiwan akhirnya menyelesaikan seluruh tahapan pembekalan dengan baik. Kegiatan intensif ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam mempersiapkan para calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan tinggi di Taiwan.
Pada kegiatan penutupan program, tidak hanya para peserta, orang tua dan wali turut hadir menyaksikan secara langsung momen berharga tersebut. Keterlibatan mereka menjadi bentuk dukungan moral yang kuat dalam menyambut langkah besar anak-anak mereka menuju studi internasional.
Secara simbolis penutupan kegiatan karantina pembinaa dan pembekalan pengembalian ID Card peserta kepada Direktur Rosman Djohan Institute, Bapak Nardi Pratomo, sebagai simbol berakhirnya masa pembinaan. Selain itu, dilaksanakan pula penyerahan sertifikat secara simbolis kepada perwakilan peserta sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan pencapaian mereka selama mengikuti kegiatan karantina.
Selama masa karantina, peserta mendapatkan berbagai pembekalan komprehensif yang dirancang untuk membentuk kesiapan akademik, bahasa, dan mental. Materi yang diberikan mencakup:
-
Pembelajaran Bahasa Mandarin untuk menunjang proses studi dan kehidupan sehari-hari di Taiwan.
-
Kelas Bahasa Inggris dengan fokus pada kemampuan komunikasi internasional.
-
Pengembangan Etika dan Karakter, guna membentuk sikap disiplin, tanggung jawab, dan adaptif terhadap lingkungan baru.
-
Sesi Pengenalan Potensi Diri, agar peserta memahami kekuatan dan bakat yang dimiliki untuk menunjang masa depan akademik mereka.
-
Pemahaman Budaya dan Kehidupan di Taiwan, agar peserta lebih siap berinteraksi dan beradaptasi dengan masyarakat setempat.
Melalui kombinasi pembekalan tersebut, peserta tidak hanya dipersiapkan secara akademik, tetapi juga secara mental dan sosial untuk menghadapi kehidupan sebagai mahasiswa internasional.
0 Komentar